Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2021

RAKET dan STATUS WA MAS NASI UDUK

  Sudah sejak pertengahan September 2021 aku mulai mencoba olahraga bulutangkis di tengah kondisiku yang sedang dalam pemulihan patah tulang di bahu kananku. Aku bermain bulutangkis di gelanggang olahraga dekat tempat tinggalku. Kesempatan bermain bulutangkis ini ada karena aku melihat status Whatsapp Mas penjual nasi uduk langgananku.  Mas yang menjual nasi uduk ini update status ketika dia bermain bulutangkis. Lalu aku tanya-tanya ketika beli nasi uduk di tempatnya. Oleh karena ternyata tempatnya dekat tempat tinggalku, aku minta dia untuk memberitahuku jika dia mau main. Singkat cerita, dia info hari Ahad selanjutnya bahwa dia mau main sore hari. Oleh karena aku tidak ada kegiatan, aku mengkonfirmasi jika aku akan ikut main. Alhamdulillah aku akhirnya bisa olahraga lagi yang mengeluarkan banyak keringat setelah sekian lama tidak olahraga karena patah tulang di bahu. Mas tersebut adalah orang baik yang membuatku bisa berolahraga lagi. Setelah dua hari Minggu main bulutangkis, aku jug

TERIMA DIA TETAPI TIDAK MEMBENARKAN DIA

Perjalanan kereta kehidupanku, yang dijelaskan di tulisanku sebelum aku menulis ini (judulnya kereta kehidupan) penuh dengan situasi yang terkadang tidak diinginkan. Contohnya adalah bertemu dengan orang yang berbeda karakter dan berbeda prinsip dengan diriku.  Setelah lebih dari 39 tahun diijinkan hidup di dunia ini, aku terus melihat dengan mata kepala sendiri bahwa dalam sebuah lingkungan, tidak ada lingkungan yang semua orang di dalamnya karakternya bisa cocok dengan aku. Selalu ada karakter-karakter yang berbeda dan bahkan sangat bertolak belakang dengan karakter aku. Itulah kehidupan. Itulah lingkungan. Nah, alhamdulillah saat ini aku sudah berada dalam tahap di mana bisa menerima karakter-karakter yang berbeda dengan aku. Namun, tantangan yang aku sendiri terus berjuang melewatinya saat ini ada dua hal. Pertama, bagaimana aku sebagai senior dalam sisi usia dan pengalaman, bisa memberikan pemahaman dan menjaga sikap rekan-rekan yang berusia lebih muda untuk merespon dengan bijaks

KERETA KEHIDUPAN

Tempat tinggalku sekarang cukup dekat dengan perlintasan rel kereta api. Jadi, suara ketika kereta lewat sering aku dengar. Aku senang mendengar suara kereta api karena kereta api itu adalah sarana transportasi favoritku ketika aku “ngelayap”. Ngelayap ini maksudnya adalah jalan-jalan ke berbagai daerah di Indonesia yang terjangkau dengan kereta api. Hal ini sudah aku biasa lakukan sendiri ketika masih tinggal di Tangerang. Semenjak tinggal di Malang dan sekarang di Sidoarjo, kereta api tetap menjadi pilihan utamaku. Kereta api berjalan dari satu stasiun ke stasiun lainnya sesuai dengan tujuan yang sudah dijadwalkan. Aku memilih kereta api yang sesuai dengan tujuan pergiku dan dari mana aku akan berangkat. Jadi ada banyak pilihan kereta api, namun yang aku pilih adalah yang sesuai dengan tujuan akhirku. Kehidupanku saat ini seperti kehidupan ngelayapku. Aku yang menentukan sendiri ke mana aku pergi dan aku memilih kereta kehidupan yang mana yang mau beli. Sepertinya egois dan tidak per